Rabu, 28 Agustus 2013

TOKOH-TOKOH ORIENTALIS

               Orang-orang Barat yang mengkaji ketimuran jumlahnya sangat banyak dan berasal dari berbagai negara, begitu pula institusi yang mengajarkan kajian tersebut. Para orientalis kebanyakan berasal dari Jerman dan Belanda, namun tidak menutup kemungkinan pula ada beberapa orientalis terkenal yang berkewarganegaraan selain Jerman dan Belanda. Berikut adalah beberapa contoh tokoh orientalis yang turut serta dalam pengkajian orientalisme sejak beberapa abad yang lalu hingga saat ini.
1) Tokoh-Tokoh Orientalis Jerman
1.    Rudolf Strothmann
a.      Biografi
Rudolf Strothmann adalah sosok cendekiawan dan orientalis Jerman yang ahli dalam teologi Islam. Dia dilahirkan tanggal 4 September 1877 di kota Lengerich, Kawasan Westfalen, Jerman Barat.
b.      Pendidikan
Rudolf Strothmann tertarik terhadap ilmu pengetahuan tercermin dari kegigihannya menimba ilmu dari dua perguruan tinggi sekaligus, yaitu Universitas Halle dan Bonn. Dia belajar kepada dedengkot orientalis, Carl Brockelmann. Hasil dari keseriusannya menggeluti bidang kajiannya telah mengantarkan Rudolf Strothmann meraih gelar guru besar di Munster pada tahun 1905. Kemudian ia ditunjuk sebagai pendeta dan penasehat di Schulpforta dari tahun 1907 sampai 1923, dan pada tahun 1923 diangkat sebagai profesor bidang kajian ketimuran di Universitas Geissen. Kemudian pada tahun 1927 dia menggantikan kedudukan Helmut Ritter sebagai guru besar bidang kajian ketimuran di Universitas Hamburg dan baru diserahkan kepada penggantinya pada tahun 1948
c.       Karya-karya
Kajiannya terhadap berbagai aspek aliran Zaydiyah menghasilkan sebuah artikel dan dua buah buku, yaitu artikel berjudul “Muallifat Zaydiyyah”, dalam majalah Der Islam, dan juga bukunya yang berjudul Madzhab Zaydiyah fi al Imamah dan al Ibadat fi Madzhab az Zaydiyah.
Setelah memusatkan kajiannya pada madzhab Zaydiyah, Strothmann kemudian mengarahkan segenap pengkajiannya pada semua kelompok Syi’ah; Istna “asyariyah, Isma’illiyah, Nashiriyyah, Druze, dan aliran-aliran Islam lain yang dianggap nyleneh. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika karya-karya Strothmann bertebaran di berbagai majalah atau media cetak.
Berikut data-data mengenai hasil kajiannya:
·         Abhats Fi Al Mubtadi’ah, dimuat dalam majalah Islam.
·         Sekitar Sosok Pribadi Yazid Bin Ali dalam sumber-sumber tertulis, dalam majalah Islam.
·         Badar, Uhud Dan Karbela, dalam majalah OLZ.
·         Syi’ah Dua Belas: Kajian Khusus Tentang Keagamaan Dari Dinasti Mughal.
·         Literatur-Literatur Syi’ah, dalam indeks buku-buku terbitan Otto Horrassowitz.
·         Sentral Aqidah Dan Agama Aliran Ibadhiyah Dan Itsna ‘Asyariyah, dalam Majmu’ah terbitan Otto Horrassowitz.
·         Barbar Dan Ibadhiyah, dalam majalah Islam.
·         Ilmu Aqidah Islam Dan Maqalah Al Islamiyyin karya Al Asy’ari, dalam majalah Islam.
·         Literatur-Literatur Manuskrip Dan Cetakan, dalam majalah Islam.
·         Dalam Da’irah Ma’arif Al Islam dengan judul-judul artikel: As Sabiyah, Asy Syi’ah, At Taqiyyah, At Tasybih, At Ta’ziyah, Ats Tsanawiyah, Al Muhammadiyyah, Azh Zhahiriyyah.
·         Sejarah Timbulnya Aliran-Aliran Bid’ah Dalam Islam, dalam majalah Islamic Culture.
·         Tanggapan Druze Atas Serangan An Nashiriyyah, dalam majalah Islam.
·         Madzhab Kebatinan Dalam Kitab Aqidah Ahl Bayt, karya Muhammad Bin Hasan Ad Daylami dalam Bibliotheca Islamica.
·         Teks Ghunushi Isma’iliyyah, dalam bahasa Arab dalam majalah Ambrossiana.
·         Kajian Akademis Ilmiah Di Citingen, jurusan filologi sejarah. Maimun Bin Al Qasim dari Thabariyah, A’yad An Nashiriyah.
·         Teks Dasar Bagi Daulah Al’alawiyyin Di Suriah dalam majalah Islam.
·         Al Islam Al Firaq, dalam Matan ‘Ilm Ad Din, di bawah asuhan G. Mensching.
·         An Nashiriah Di Suria Saat Ini, dalam bulettin akademi ilmu pengetahuan di citingen, jurusan filologi sejarah.[1]

2.    Hans Stumme
Stumme adalah salah seorang dari sekian banyak orientalis Jerman, namun informasi mengenai kepribadiannya tidak banyak diperoleh, sebagaimana layaknya para orientalis lain. Informasi yang dapat digali mengenai dirinya adalah bahwa Stumme merupakan salah satu murid dari Socin.
Stumme adalah orang yang pertama kali menerbitkan karya gurunya yang berjudul Diwan Min Wasthi Al Jazirah Al Arabiyyah pada tahun 1900 dan 1901, yang isinya secara global berkenaan dengan bahaa Arab di pedalaman jazirah Arab. Karena memang dalam karya Socin tersebut dijelaskan mengenai kajian dialek-dialek sebagian suku di tengah jazirah Arabia. Berbeda sedikit dari gurunya yang memusatkan kajian pada dialek yang terdapat di jazirah Arab, Stumme lebih memusatkan kajiannya pada dialek yang tepat dari dialek-dialek bahasa ‘Ammiyyah yang dipergunakan di kawasan Maghrib. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila Stumme mengerti bahasa suku Barbar.[2]

3.    August Schmoelders
Schmoelders adalah orientalis Jerman dan termasuk ilmuwan pertama yang menekuni filsafat Islam. Dalam bidang filsafat, ia telah menulis sebuah buku dalam bahasa Prancis pada tahun 1842 yang berjudul Essai Surles Ecoles Philosophiques Chez Les Arabes Et Notamment Sur La Doctrine D’algazzali. Pembahasan pertama dalam buku tersebut adalah tentang kitab Al Munqidh Min Adh Dhalal Nya Abu Hamid Al Ghazali beserta terjemahannya dalam bahasa Prancis. Pembahasan selanjutnya berkisar mengenai semua madzab filsafat di dunia Arab. Buku Schmoelders ini merupakan buku pertama yang membahas tentang madzab kalam dan filsafat dalam Islam secara terperinci.
Schmoelders adalah ilmuwan yang menganggap bahwa filsafat muslim tidak tepat dikaitkan dengan pemikir Islam. Di antara pendapatnya ialah tidak mungkin orang hanya mendapatkan filsafat Arab, sebab semua filsafat yang dibicarakan setiap orang tidak lain adalah filsafat Yunani yang dikomunikasikan dengan bahasa Arab. Namun anehnya, sebelum ia menyatakan penilaiannya itu ia sudah menerbitkan Documenta Philosophiae Arabum pada tahun 1836 yang terbit di Bonn dengan judul Arab Rasail Falsafah Li Asy Syaykh Abi Nashr Al Farabi Wa Li Asy Syaykh Ar Rais Abi Aliibn Sina. Selain itu ia juga turut menerjemahkan kitab Al Milal Wa An Nihal Nya Asy Syahrastani ke dalam bahasa Prancis.[3]

4.    Christian Friedrich De Schnurrer
Orientalis Jerman penyusun Bibliotheca Arabica yang memuat judul-judul buku yang bersumber dari literatur arab, karya-karya yang berkaitan  dengan bahasa dan sastra Arab, sejarah Arab, buku-buku kristen berbahasa Arab, kitab suci dalam bahasa Arab, Alquran dan karya-karya lain. Judul lengkap bibliotika tersebut adalah Bibliotheca Arabicaauctam Nune Atque Integram Edidit D. Christianus Frideritus De Schnurree Ordinis Regii Wurtemberg Merit Civ.Eques, Litteratum Universitas Tubingensis Cancellarius, Instituti Tertiae Classi Adscriptus, Soc. Reg. Scient. Goctting. Et Acad. Reg. Boicae Sodalis. Halae Ad Salam, Typis Et Sumtu 1. C. Hendelii. MDCCXI.
Sistematika pembahasan bibliotika dibagi ke dalam bab-bab berikut:
1.      Kajian nahwu
2.      Sejarah
3.      Syair
4.      Kristologi
5.      Kitab-kitab Suci
6.      Alquran
7.      Bungai Rampai
Semua koleksi buku yang disebutkan dalam bibliotika terdapat 431 buah buku. Karya besar ini merupakan sumber rujukan yang sangat kaya informasi dan data-data. Buku ini selesai ditulis pada tahun 1801, kemudian disempurnakan oleh Zankr.
Kelebihan dari bibliotika Schnurrer terletak pada sistematika dan sumber rujukan yang dipakainya. Ia merujuk langsung pada sumber utamanya, yaitu pada literatur yang dibahasnya. Kemudia Schurrer memberikan komentar-komentar penting yang berkaitan dengan isi literatur terkait. Di samping itu ia juga menginformasikan indeks-indeks, majalah-majalah yang terkait dengan objek kajian, dan tidak jarang pula ia membandingkan satu objek kajian dengan literatur-literatur yang berbeda-beda.[4]

5.    Christian Ludwig Ideler
Ideler adalah ahli falak berkebangsaan Jerman, orientalis dan pakar dalam ilmu-ilmu Yunani. Bidang kajiannya berkisar tentang astronomi. Oleh karena itu kegiatan pengkajiannya banyak membahas nama-nama planet dan bintang. Kajian ini merupakan salah satu kajian keilmuwan di akademi Prusia. Pada tahun 1801 ideler menerbitkan karyanya yang berjudul Mabahist Fi Ashl Wa Ma’na Asma’ An Nujum.
Di samping itu ia juga menulis sejumlah revisi dari karya di atas dalam majalah Kunuz Asy Syarq. Pada tulisan lain di majalah yang sama ia menulis tentang penanggalan hijriah dengan jelas dan teliti, demikian juga daftar perubahan dari tahun hijriah ke tahun miladiah dan sebaliknya. Dalam bukunya yang berjudul Chronologie terdapat teks yang cukup jelas mengenai ilmu penanggalan dan dianggap sebagai tulisan yang representatif sampai saat ini.[5]

6.    Jackob Barth
a.      Biografi
Barth adalah orientalis Yahudi Jerman yang dilahirkan pada tahun 1851. Ia meninggal pada tahun 1914 dengan meninggalkan dua orang anak, Harun dan Ilyazar, keduanya terkenal sebagai pembela gerakan freemasonry Yahudi.
b.      Pendidikan
Barth belajar bahasa-bahasa semit di sejumlah perguruan tinggi di Universitas Leipzig, di sini ia berguru kepada H. L. Fleischer, kemudian ia berguru kepada Noldeke di Universitas Strasburg dan terakhir di Universitas Berlin. Sejak tahun 1874 sampai meninggalnya Barth bekerja sebagai pengajar bahasa Ibrani dan tafsir kitab suci, kitab perjanjian lama, di samping juga mengajar filsafat Yahudi pada sekolah Theologia di Berlin. Pada tahun 1876 Barth di angkat sebagai pengajar bahasa-bahasa semit di universitas Berlin, kemudian menjadi asisten guru besar pada tahun1880.

c.       Karya-Karyanya
Barth mempunyai sejumlah karya yang bernilai tinggi mengenai kajian semitik, tiga di antaranya yang menonjol, yaitu:
·         Susunan kata benda dalam bahasa semit (1894).
·         Susunan kata ganti dalam bahasa semit (1918).
·         Kajian analisis bagi mu’jam semitik terutama mu’jam ibrani aramik (1902).
            Dalam kajian bahasa arab, ia juga menghasilkan beberapa buku, yaitu:
·         Kitab al fashih nya tsa’lab (1876).
·         Diwan al qaththamiy
·         Syarh musa bin maimun dengan judul mukawwat.[6]

7.    Erwin Graf
a.      Biografi
Erwin Graf adalah orientalis Jerman yang ahli dalam fiqh Islam ini lahir pada 16 februari 1914 di desa Hckeswagen.
b.      Pendidikan
Erwin belajar di Universitas Bonn dari tahun 1932 sampai dengan 1937 mendalami kajian ketimuran, teologi, agama dan filsafat.[7]

8.    Johhan Gottfreid Ludwig Kosegarten
Johhan lahir pada 10 september 1792 di Altenkirchen, sebuah kampung di jazirah Rugen yang pada saat itu menjadi bagian dari provinsi Swedian, dan meninggal pada tahun 1812 di Greifswal, Prusia. Ayahnya yang mendidiknya sejak kecil, adalah seorang pendeta di Altenkirchen. Kosegarten kemudian tinggal di Lasarra, kawasan Vaud, Swiss selama dua tahun.
Kosegarten mendalami teologi di Universitas Greifswald sejak tahun 1808 hingga 1812.[8]

9.    Johann Elichmann
Mengenai kelahirannya tidak dijumpai informasi yang jelas, hanya saja ia menetap di leiden, belanda, sebagai seorang dokter. Di samping sebagai dokter, ia juga melakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan manuskrip-manuskrip yang terdapat di perpustakan leiden. Di antara manuskrip yang ditelitinya ialah javidan khirad, al hikmah al khalidah dan falsafah perenial nya miskawaih, yang di dalamnya terdapat terjemahan bahasa Arab karya lagas cebetis tentang dialog di phaedo plato. Dialog tersebut ditulis dengan bahasa yunani, yang dalam sastra filsafat yunani dikenal dengan cebetis tabula. Biasanya, teks dialog aslinya dalam bahasa yunani dijadikan lampiran.
Elichmann juga meneliti manuskrip dari syair-syair pythagoras di perpustakaan leiden, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa latin. Dalam bukunya itu dilengkapi dengan teks asli yunani di pinggir halamannya. Kemudian usahanya diteruskan oleh clodius salmasius, dimana kata pengantar pada penerbit buku itu ditulis sendiri olehnya. Akhirnya, buku itu terbit tahun 1740 dengan judul tabula cebetis graece, arabice, latine, item aurea carmina pythagorae, cum paraphrasi arabica, auctore johanne elichmanno M. D. cum praefatione C. salma sii lugduni batavorum, 1640.[9]

10.  Johann David Michaelis
a.      Biografi
Johann david michaelis lahir pada 27 februari 1717 di ota halle. Ayahnya, kristian benedict michaels adalah seorang dosen filsafat dan teologi.

b.      Pendidikan
Johann david michaelis belajar di universitas halle. Pada tahun 1745 ia menjadi asisten dosen di universitas gottingen, kemudian menjadi profesor filsafat pada tahun 1846 di gottingen dan menjadi profesor bahasa timur di universitas tersebut pada tahun 1750.[10]

2)      Tokoh-Tokoh Orientalis Belanda
Ada dua aliran yang mendominasi orientalisme di Belanda secara keseluruhan, yakni aliran yang membawa konsep-konsep kebencian terhadap Islam, serta aliran yang bercorak ilmiah akademik. Pada beberapa tahun terkahir, ada juga orientalis yang menempuh obyektifitas murni dalam pengkajian Islam. Penganut aliran ini mendapat tantangan hebat dari kaum orientalis tradisional.
Orientalis Belanda ada yang terlalu fanatik pada kristenisasi, seperti Hendrik Kraemer, dan ada pula yang bersusah payah menerbitkan teks-teks Arab, semisal de Goeje. Selain itu banyak pula orientalis Belanda yang hanya dikenal melalui nama mereka, ataupun studi-studinya. Berikut adalah sejumlah nama-nama pengkaji ketimuran dari Belanda:
1.    Johannes Drusius (1550-1616)
a.    Nama : John van de Driessche
b.   Tempat, Tanggal Lahir: Oudenard (Flanders), 1550
c.    Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Putra dari seorang pendeta terkemuka di Flanders[11]
·      Drusius belajar di Ghent dan Louvain setelah Drusius menempuh studi bahasa Ibrani di Oxford[12]
·      Pada 1567, Drusius pergi ke London, tempat ayahnya berada.
Ø Mempelajari bahasa Ibrani dengan Hebraist Prancis yang sedang diasingkan (Cavallerius)
Ø Saat di Cambridge, Drusius berteman dekat dengan Thomas Cartwright untuk mempelajari bahasa Yunani
Ø Menjadi profesor Oriental languages di Oxford atas tawaran Lawrence Humphry. Saat itu, Drusius mengajar bahasa Ibrani, Khaldea, dan Syria (1572-1576)
·      Pada 1577, Drusius mempelajari studi Hukum di Louvain
·      Menjabat sebagai profesor Oriental languages di Leiden (1577-1585), profesor bahasa Ibrani di Franeker (1585)
·      Pada 1600, state-general Belanda memberikan tugas pada Drusius guna menulis catatan pada bagian yang paling sulit dalam the Old Testament
·      Meninggal di Franeker pada tahun 1616

d.   Peran Drusius  dalam Orientalisme
Drusius adalah seorang Hebraist Belanda pertama dan ahli pada hal-hal yang terkait dengan Yahudi. Hal itu dapat dibuktikan pada sejumlah karyanya. Selain ahli pada bahasa-bahasa Ibrani, Yunani, di antara naskah-naskah Drusius, banyak ditemukan sekitar 2000 tulisan berbahasa Latin.
Menurut Paquot, karya-karya Drusius yang sempat dicetak berjumlah sekitar 48, dan yang belum dicetak berjumlah 20. Dua pertiga karyanya dimasukkan pada satu koleksi berjudul Critici Sacri, sive Annotata doctissimorum Virorum in vetus et novum Testamentum (1698) dalam  9 jilid.[13]
e.    Karya-karya
·      Alphabetum Hebraicum vetus (1584)[14]
·      Tabulae in Grammaticam Chaldaicam ad usum Juventutis (1602)
·      Sebuah edisi dari Sulpitius Severus (1607)
·      Opuscula quae ad Grammaticam spectant omnia (1609)
·      Lacrymae in obitum J. Scaligeri  (1609)
·      Grammatica Linguae Sanctae nova (1612).

2.      Thomas Erpenius (1584-1624)
a.      Nama : Thomas Erpenius atau Thomas van Erpen
b.      Tempat, Tanggal Lahir : Gorkum, 11 September 1584
c.       Riwayat Pendidikan dan Kehidupan
·      Menempuh elementary education di sekolah-sekolah Leiden dan Middeldrof.
·      Tahun 1608, Thomas mengambil gelar sarjana Master of Arts dari universitas di Leiden dan banyak mendalami studi teologi dan karya-karya oriental. Setelah lulus, Thomas dianjurkan oleh Scaliger untuk mempelajari bahasa Arab.[15]
·      Belajar bahasa Arab di Paris, dengan guru sebagai berikut:
Ø Stefanus Hubertus (guru besar bahasa Arab di Universitas Paris dan juga seorang dokter di kerajaan Henry IV) [16]
Ø Isaac Casaubon (pengawas perpustakaan kerajaan, dan juga ilmuwan Yunani).
Isaac mengizinkan Erpemius menggunakan literatur-literatur bahasa Arab di perpustakaan yang dikelolanya, termasuk pula karya Haderianus Gyum (mahasiswa kedokteran dari Vlissingen yang memiliki kemampuan bahasa Arab yang bagus)
Ø Bekerja sama dengan ilmuwan Mesir Qibti yang tinggal di Paris, Yusuf bin Abi Daqd (Joseph Barbatus Abudacnus).
Pergaulan dengan ilmuwan ini meningkatkan penguasaan bahasa Arabnya, baik lisan maupun tulisan hingga Ia mampu menulis tugas akhir dengan bahasa Arab fushaha’.
·      Studi teologi selama satu tahun di Saumur, Prancis Barat (November, 1609)
·      Belajar secara mendalam tentang nahwu (semantik) dan sharf (fonologi).
·      Berteman dengan saudagar Maroko, Ahmad bin Qasim al-Andalusi
·      Sejak tahun 1613, Erpenius diangkat sebagai guru besar bahasa Arab di Universitas Leiden dan berlanjut hingga akhir hayatnya.
·      Mendirikan Arabic press di rumahnya sendiri, dan mendedikasikan dirinya untuk meneliti sejumlah besar karya-karya terkait pembelajaran Oriental.
·      Pada 13 November 1624, Thomas meninggal dunia karena penyakit demam  (contagious fever).[17]

d.      Peran Erpenius dalam Orientalisme
Erpenius adalah sosok ilmuwan yang gemar belajar bahasa Arab dan bahasa-bahasa Timur serta salah satu guru besar kajian bahasa Arab di Universitas Leiden. Karya Erpenius yang berjudul Grammtica Arabica merupakan buku pertama yang membahas metode pengajaran bahasa Arab fasih, yang ditulis oleh ilmuwan Eropa dan berperan penting dalam pengajaran bahasa Arab selama dua abad di Eropa.
Disamping jaran mencurahkan perhatiannya pada pengadaan buku pengajaran bahasa Arab, Erpenius juga menaruh perhatian pada bidang sejarah yang tercermin pada sebagian karya-karyanya
e.       Karya-karya:
·         Grammatica Arabica, quinque libris methodice explicata (Leiden 1613). Buku ini membahas ilmu nahwu yang menjadi buku pengajaran bahasa Arab di Eropa selama dua abad
·         Kitâb al-Amtsâl, seu Proverbiorum Arabicorum centuriae duae (1614)
·         Amtsâl Luqman al-Hakîm wa Ba’dh Aqwâl al-‘Arab, Locmani Spientis Fabulae et Selecta Quaedam Arabu Adagia (1615). Karya ini menjadi bahan materi mahasiswa yang mendalami bahasa arab di Eropa hingga pertengahan abad ke-19
·         Surah Yusuf wa Tahajji al-‘Arab (1617).  Tujuan buku ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan imla’. Pada setiap mufradat disertai dengan terjemahan Latin di atasnya.
·         Terjemahan Latin Kitab al-Jurumiyyah wa Mi’ah al-‘Amil, yang dilengkapi dengan harakat (1617)[18]
·         Grammatica Arabica dicta Giarumia et liber centum regentium cum versione Latina  et commentariis (1617)
·         Karya-karya Thomas yang terkait dengan literatur Bibel :
Ø Edisi Arab dari New Testament , DN Novum Testamentum Jesu Christi Arabice (1612)
Ø Pauli apost. The Roman epistle, arabice (1615)
Ø De linguarum ebreæ et arabicæ dignitate (1621)
Ø Pentateuchus Mosis, arabice (1622)
·         Grammar ebrœa generalis (1621)
·         Edisi Latin dari buku sejarah Elmakin yang diterbitkan setelah kematiannya dengan judul “Historia Serecinica” (1625)
·         Psalmi Davidis. Syriace (1625)
·         Grammar syrica et chaldæa, yang diedit oleh C.l’Empereur sepeninggal Thomas (1628)

3.    Constantine L’Empereur (1591-1648)
a.    Tempat, Tanggal Lahir: Bremen[19], Oppyk , tahun 1591
b.   Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Mempelajari Oriental languages pada Erpenius dan Drusius di Universitas Leiden[20]
·      Menjabat sebagai profesor teologi dan Ibrani di Leiden
·      Pada 1693,  Maurice (gubernur Bresil) menunjuk Constantine sebagai konselor pribadinya
·      Menikah dua kali dengan Levina de Witt (putri dari Lord of Rosenberg, Cuonsellor of Amsterdam)  dan Catherine Thysus (Kynogen)
·      Constantine  meninggal pada Juni 1648

c.    Peran Constantine dalam Orientalisme
Constantine sangat terkenal dengan pengetahuannya dalam bahasa ketimuran. Constantine juga seorang pengacara dan pendeta yang cakap. Dalam salah satu pidatonya, Constantine menekankan pentingnya bahasa Ibrani dan tak henti-hentinya berusaha untuk menyebarkan ilmu bahasa Ibrani, Arab dan Syiria di kalangan  masayarakat sekitarnya.
d.   Karya-karya
·      Commentarius and codicem Babylonicum, seu tractatus Thalmudicus de Mensuri Templi
·      Versio et Notæ ad Paraph. Jos. Jachiadæ in Danielem
·      Itinerarium D. Benjaminis, Heb. et Lat.
·      Moysis Kimchi Gramm, Chaldaica
·      Confutatio Abarbanelis, &c.
·      Commentarius in Tractatum Thalmudicum , qui dicitur Porta, delegibus Heb. Forensibus
·      Comment. ad Ratramnum de Repub. Hebæorum

4.      Sixtinus Amama (1593-1629)
a.      Tempat, Tanggal Lahir : Franeker (Friesland), 1593
b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Tahun 1610, Amama mempelajari bahasa ketimuran di universitas Franeker. [21]
·      Sebelum menyelesaikan studinya, Johannes Drusius memutuskan untuk melatih Amama sebagai penggantinya.
·      Tahun 1614, Amama pergi ke Leiden untuk belajar dari Thomas Erpenius dan tahun 1615 belajar di Oxford (dalam sumber lain disebutkan bahwa Amama pergi ke Oxford tahun 1613, dan menetap beberapa tahun di Exeter college, di bawah bimbingan Dr. Prideaux, rektor dari universitas tersebut)[22]
·      Amama menggantikan jabatan Drusius dengan menjabat sebagai profesor di Universitas Freneker dalam studi Ibrani (1616)
·      Amama meninggal secara mendadak pada tahun 1629 di kampung halamannya. Dalam  usia 36 tahun.




c.       Peran Amama dalam Orientalisme
Amama menganggap bahwa pengetahuan tentang bahasa Ibrani tidak hanya berguna untuk teolog, saja, namun juga untuk orang awam. Karena itu tidaklah mengherankan jika Amama menerbitkan buku grammar bahasa Ibrani dan memohon dengan sangat agar dapat mengajar bahasa Ibrani di sekolah-sekolah Latin.[23]
Pemikiran Amama tentang  kitab suci (Bibel) serupa dengan Thomas Erpenius. Menurut Amama bahasa Latin kuranglah tepat jika dikatakan sebagai sumber dari pengetahuan. Amama menekankan bahwa mempelajari bahasa Ibrani itu penting bagi setiap orang karena itu merupakan bahasa yang bersifat ketuhanan.
d.      Karya-Karya
·      Mempublikasikan kupasan atau kritikan pada terjemahan Pentateuch dengan judul “Censura Vulgatæ Latinæ editionis Pentateuchi” (1620)[24]
·      Disertasi berjudul “De Nomine Tetragammato” (1620)
·      Memeriksa dan menyusun kembali terjemahan Bibel dalam bahasa Belanda dengan terjemahan yang lebih akurat (Bybelsche conferencie)- 1623
·      Hebrew Grammar (1625)[25]
·      “Anti-barbarus Bibilicus” (1628)
·      Censure of the Vulgate on the historical books of the Old Testament, on Job, the Psalms, and the books of Solomon




5.    Jacobus Golius (1596-1667)
a.      Tempat, Tanggal Lahir : Hague, 1596

b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:[26]
·      Belajar di Universitas Leiden dalam bidang kajian teologi, filsafat, kedokteran, dan  matematika. Akan tetapi, karena  pengaruh  Thomas Erpenius, Golius memilih spesialis pengkajian Arab.
·      Ditugaskan untuk mengajar bahasa Latin di Rochelle
·      Tahun 1622, Golius pergi ke Maroko sebagai utusan Belanda dan menetap beberapa tahun di sana sehingga Golius terbiasa untuk berkomunikasi dengan bahasa Arab dialek Maghrabi.
·      1624, Jacobus menjadi profesor bahasa Arab di Universitas Leiden, menggantikan kedudukan Erpenius dan juga menjabat sebagai professor Matematika di Universitas Leiden (1629). Kedua jabatan ini diembannya sekaligus hingga akhir hayatnya.
·      Menetap satu setengah tahun di Aleppo, mengunjungi Antakiah, Suriah dan Irak serta Asia Kecil.
·      Jacobus meninggal dunia pada 28 September 1667

c.       Peran Golius dalam Orientalisme
Dalam perjalanannya ke daerah-daerah Timur, Golius berhasil mengumpulkan hampir 250 naskah manuskrip yang selanjutnya disumbangkan ke perpustakaan Leiden. Naskah-naskah tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi dan jarang dijumpai di perpustakaan Eropa hingga berkat usaha Golius ini, perpustakaan Leiden mengungguli perpustakaan Eropa lainnya, dalam kajian manuskrip Arab. perpustakaan Leiden semakin penuh dengan manuskrip Arab dengan adanya sumbangsih dari Levinus Warner (murid Golius) yang menetap di Istanbul dengan penambahan sekitar seribu koleksi. Karena itu, Voux menjuluki perpustakaan Leiden sebagai “Makkah-nya Para Peminat Kajian Arab Eropa”[27]
d.      Karya-karya :
·      New Tastement dalam edisi Latin modern[28]
·      Syadrat al-Adab min Kalam al-‘Arab. Kitab ini memuat naskah-naskah pilihan yang tertulis dengan harakat lengkap.
·      Confession of Faith of  the Reformed Church of Holland, the Heiderbergh Catechism dan the Liturgy yang diterjemahkan dalam bahasa Arab modern
·      Lexicon Arab-Latinum . Karya ini pertama kali diterbitkan di London dan selanjutnya di Leiden (1653). al-Mu’jam al-‘Arabi al-Latini ini merupakan salah satu prestasi terbesar dari Golius dan menjadi rujukan  utama para pengkaji Islam  selama dua abad.
·      Tahun 1656, Golius mencetak buku al-Nahwu al-‘Arabi-nya Erpinus yang dilengkapi dengan sejumlah  teks lain dan maqamat
·      Dari sastra Kristen, Golius menambahkan teks nasihat ulang tahun Petrus Nestori Ilyas III, karya Abi al-Halim al-Haditsi
·      Golius menerbitkan buku Aja’ib al-Maqdur karya Ibn Arabsyah dengan judul Aja’ib al-Maqdur fi Akhbar al-Taymur
·      Buku al-Fushul al-Tsalatsun yang dikenal juga dengan “Koleksi-Koleksi Ilmu Astronomi dan Pergerakan Benda-Benda Langit” diterbitkan Golius dengan naskah Arabnya dalam judul Kitab Muhammad bin Katsiral-Farghani fi al-Harakah al-Samawiyyah wa Jawami’ ilm Nujum, bi Tafsir al-Syaikh al-Fadhil Ya’kub Ghalius. Buku ini diterbitkan di Amsterdam tahun 1669, dua tahun sepeninggal Golius.


6.    Jacob Alting  (1618-1679)
a.    Tempat, Tanggal Lahir: Heidelberg, 27 September 1618 (saat ayahnya berada di Synod of Dort)
b.   Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Putra dari Heinrich Alting[29]
·      Mempelajari bahasa Ibrani pada Gomarus dan mendapatkan pengajaran privat dari Victorinus Bythner
·      Pada 1638, Alting pergi menuju Emden untuk memperoleh ilmu  dari Gumprecht ben Abraham dalam studi kependetaan
·      Pertemanan selama 8 bulan dengan Golius dan Constantine L’Empereur, membuat Alting lebih bersemangat untuk mempelajari Oriental
·      Melakukan perjalanan ke Inggris:
Ø Belajar bahasa Inggris pada seorang pendeta bernama Twiss selama tiga bulan di Newbury
Ø Tinggal selama setahun dengan Edward Reynolds, selanjutnya dengan kepala gereja Braunston (Northamptonshire), dan sesudah itu dengan seorang uskup Norwich
Ø Pada 1640, Alting diterima sebagai anggota pendeta oleh John Prideaux (uskup Worcester)
Ø Bersosialisasi erat dengan Edward Pocock dan uskup besar Usher
·      Tahun 1642, Alting kembali ke Friensland, dan menjabat sebagai profesor dalam studi Oriental Languages and Divinity di Groningen, menggantikan Gomarus
·      Pada 1666, Alting menjadi Professor of Theology, berkolega dengan Maresius dan Widmar. Namun keduanya kurang dapat sejalan dengan baik. Alting yang berpengetahuan baik tentang Bibel, dan Maresius, seorang penganut pembelajaran teologi dengan gaya kuno.[30]
·      Alting meninggal pada 20 Agusutus 1679 karena demam.

c.    Peran Alting dalam Orientalism
Oriental languages adalah salah satu studi yang sangat disukai Alting. Karena itu, tidaklah salah jika pengetahuan Alting tentang bahasa literatur Ibrani sangatlah luas dan penuh dedikasi. Hal itu bisa tampak dalam karyanya tentang grammar bahasa Ibrani.[31]
d.   Karya-karya
·      Exegetical, Philological, and Dissertations, Theological, and Academical dalam lima jilid (1687)
·      Hebræorum Republica Scholastica
·      Fundamenta Punctationis Lingue Sanctæ Grammatica Hebraica (1654)[32]
·      Synopsis Institutionum Chaldærum et Syrarum

7.    Adrian Reland (1676-1718)
a.      Nama : Hadrianus Reland
b.      Tempat, Tanggal Lahir: Ryp (Belanda Utara), 17 Juli 1676
c.       Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Reland adalah putra dari pendeta di Ryp, yang selanjutnya dipindahkan ke Amsterdam[33]
·      Menuntaskan  studi klasik saat usia 11 tahun
·      Selama tiga tahun, di bawah bimbingan Surenhusius, Reland  menunjukkan kemajuan yang pesat pada studi bahasa Ibrani, Syiria, Khaldea, dan Arab.
·      Saat usia 14 tahun, Reland dikirim ke Utrecht untuk belajar di bawah pengajaran Grævius dan Leusden.
·      Pada usia 17 tahun, Reland masuk pada sekolah teologi atas arahan Herman Witsius.
·      Setelah enam tahun menetap di Utrecht, Reland dipindahkan ke Leiden, Namun, tidak selang beberapa lama, Reland ditunjuk oleh pangeran Portland untuk menjadi pendidik anaknya.
·      Menjadi dosen filosof saat berusia 24 tahun di Harderwik (1699)
·      Atas rekomendasi King William, pada tahun 1701, Reland ditunjuk sebagai profesor Oriental languages dan sejarah gerejawi di Universitas Utricht.
·      Tahun 1713, Reland menjadi anggota “Society for the Advancement of Christian Knowledge”  yang didirikan di Inggris
·      Reland meninggal karena penyakit cacar pada tahun 5 Februari1718

d.      Peran Reland dalam Orientalisme
Reland adalah  salah seorang orientalis kenamaan yang sangat gemar dengan bahasa-bahasa ketimuran dan juga banyak mempublikasikan karya-karya terkait bahasa ketimuran.
Reland adalah akademisi Belanda pertama yang mencari kesamaan antara Islam dan Kristen dan berusaha mengungkapkan Islam yang sebenarnya melalui kajian-kajian terhadap teks-teks Islam serta menolak berbagai anggapan jelek yang dipaparkan pada buku-buku orang Eropa. Karena itu, Reland terkenal sebagi orientalis yang obyektif dalam memandang Islam dan Reland pula-lah orang pertama yang mempublikasikan foto Mekkah pada masyarakat Eropa.
e.       Karya-karya
·      De Religione Mohammedica Libri Duo (1705)[34]
·      Dissertationum Miscellanearum Partes Tres (1706-1708)
·      Analecta Rabbiniea (1702)
·      Antiquitis Sacræ Veterum Hebrærum (1703)
·      Dissertationes quinque de Nummis Veterum Hebrærum &c., De Spoliis Templi Hyerosolymitani in arca Titianus Romæ conspicuis (1716)
·      Oratio pro Lingua Persica (1701)
·      Sebuah disertasi tentang Marbles of Puteoli (1701)
·      Palæstina ex monumentis veterbus illustrata, & chartis geographicis accurationibus adornata Traject (1714) . Ini merupakan salah satu karya terbesar Reland  dalam  studi bahasa ketimuran.
·      Dissertatio de Philippi Imperatoris Patris et Filli credito temere Christianismo
·      Verifikasi terhadap kitab “Ta’lim al-Muta’allim” karya Burhanuddin al-Zarnujy, serta menejemahkannya dalam bahasa Latin dengan judul: Enchiridion Studiosi, Arabice Consriptum a Borhaneddino Alzernouchi, Cum duplici Versione Latina... Edidit Hadriannus Relandus. (1709)[35]

8.    Albert Schultens (1686-1750)
a.      Tempat, Tanggal Lahir : Chroningen (Belanda Utara), 1686
b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Karena sejak awal Schultens bercita-cita menjadi pendeta penyebar Injil, maka Schultens tekun mempelajari teologi, bahasa Yunani, Ibrani, Kaldani, dan Suryani di Chroningen
·         Meraih gelar sarjana pada tahun 1706 di Universitas Chroningen, dengan judul Kajian Teologis Filologis: Peran Bahasa Arab dalam Memahami Bahasa Kitab Suci (Ibrani)
·         Belajar di Leiden dan mendatangi perkuliahan-perkuliahan profesor terkemuka di universitas tersebut, dan selanjutnya menuju Utrecth, tempat ia bertemu dengan Roland, yang sangat membantu pembelajarannya.[36]
·         Tahun 1711, Schultens diangkat menjadi penyebar Injil di Wassenaar
·         Schultens diberi kehormatan sebagi guru besar bidang bahasa-bahasa Timur di Universitas Frenaker (1713-1720) dan Universitas Leiden (1729 hingga akhir hayatnya). Di Leiden, Schultens mengajar mata kuliah Hebrew dan Oriental languages.
·         Pada saat yang sama, yakni tahun 1729, Schultens ditunjuk sebagai “Doctor Linguarum Orientalium” sekaligus “Interpres Legati Warneriani”.
Titel yang kedua tersebut menetepkan Schultens sebagai pemelihara manuskrip-manuskrip oriental yang diwariskan pada Universitas Leiden oleh duta besar Belanda di Konstantinopel.[37]
·         Tahun 1732, Schultens menjadi Professor of Oriental Languages dan pada tahun 1740, Schultens memperoleh predikat Professor of Hebrew Antiquities.
·         Schultens meninggal dunia pada usia 64 pada tanggal 26 Januari 1750

c.       Peran Schultens dalam Orientalisme
Sejak semula, Albert  memang bercita-cita menjadi pendeta penyebar Injil. Karena itu, tidaklah mengeherankan jika sejak awal, Schultens sudah mahir dalam bidang teologi dan bahasa orientalis.
Schultens adalah seorang orientalis yang menganjurkan pemanfaatan bahasa Arab untuk menggali kandungan lafad-lafad Ibrani yang dipakai dalam kitab suci. Untuk membuktikan teorinya itu, Schultens mengemukakan 32 contoh kasus sebagai bukti tentang efektivitas bahasa Arab. Selain itu, Schultens juga menyatakan bahwa asal mula bahasa Ibrani adalah bahasa Arab, sebagaimana yang dipakai oleh Ismail.

d.      Karya-karya:
Selain karya-karya Schultens yang berkaitan dengan bahasa Ibrani dan semua bahasa-bahasa Semit, Schultens lebih menonjolkan karya tentang penggunaan bahasa Arab guna memahami istilah-istilah rumit dalam kitab suci. Di antara karya-karyanya adalah;
·         Cetakan ulang buku al-Nahw al-‘Arabiy karya Thomas Erpenius (1733-1748), yang dilengkapi dengan qashidah- qashidah dan amtsal pilihan dari Hamâsah-nya Abi Tamam.
·         Terjemahan bagian ketiga dari Maqâmat-nya al-Hariri ke dalam bahasa Latin (Franaker, 1731), dan dilanjutkan dengan menerjemahkan bagian ketiga berikutnya (Leiden, 1740)
·         Terjemahan buku Biografi Shalah al-Din-nya Baha’ al-Din (1733)
·         Uraian atas Lembaran Ayyub, dalam dua jilid dengan terjemahan Latin yang didasarkan pada bahasa Ibrani beserta penjelasannya  (1737)
·         Origines Hebrææ, dalam dua jilid (1724, 1738) dan Institutiones Fundamenta Linguæ Hebraicæ -Asal Usul Bahasa Arab yang Paling Awal (1740). Kedua buku ini memiliki pengaruh yang cukup penting dalam studi bahasa ketimuran.[38]
·         Amtsal Sulaiman (1748)
·         Opera Minora (1769)
·         Institutiones Aramae (karya ini diterbitkan setelah Schultens meninggal)

9.    Henry Albert Schultens (1749-1793)
a.    Tempat, Tanggal Lahir: Herborn,  15 Februari 1749
b.   Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Cucu dari Albert Schultens, putra dari John Jacob Schultens (profesor teologi)
·      Belajar di Leiden tentang kajian bahasa Arab dan Ibrani di bawah bimbingan ayahnya dan Everard Scheid
·      Mempelajari bahasa Yunani dan Latin classic pada Hemsterhuis, Rhunkenius, dan Walkenaar.
·      Selain itu, Henry juga ahli dalam bahasa Inggris, dan sangat suka dengan Paus serta mengagumi Shakspere.
·      Pergi ke Inggris guna meneliti manuskrip Arab di perpustakaan Bodleian. Karena urusan tersebut, Henry menetap di Wadham-college, Oxford sebagai gentleman commoner (mahasiswa undergraduate yang membayar penuh biaya kuliahnya dan merupakan status tertinggi dalam tingkatan mahasiswa Oxford). Selanjutnya, Henry mendapat gelar Master of Arts pada tahun 1773 [39]
·      Mengunjungi Cambridge guna mengoreksi sejumlah kesalahan pada manuskri p Arab
·      Menjadi pengajar Oriental languages di Amsterdam (1773- 1778)
·      Pada Desember 1778, dia dipanggil unutk menggantikan jabatan ayahnya dan pada 1787, ia diangkat menjadi rektor di universitas di Leiden.
·      Pada November 1792, Henry terserang catarrhal fever (demam radang selaput lendir) yang akut hingga berakhir pada sakit paru-paru, dan pada akhirnya, Henry meninggal di Leiden pada tahun 1793 pada usia 44.[40]
c.    Peran Henry dalam Orientalisme
Henry merupakan cucu dari Albert Schultens yang juga ahli dalam kajian orientalis. Karya-karyanya dalam kajian ketimuran juga berperan penting dalam  perkembangan orientalisme. Selain itu, Henry juga menjabat sebagai profesor studi Orientalis menggantikan posisi ayah dan  kakeknya.
Kepiawaian keluarga Schultens dalam kajian teologi dan Orientalis telah menyumbangkan banyak karya ilmiah bagi dunia ilmu.
d.   Karya-karya
·      Anthologia Sententiarum Arabicarum (1773), yang diterbitkan saat ia masih berusia 23 tahun. [41]
·      Specimen Proverbiorum Meidani ex versione Pocockiata (1773), yang diterbitkan saat ia menetap di Inggris
·      De Finibus Litterarum Orientalium Proferendis (1774)
·      De Studio Belgarum in Litteris Arabicis Excolendis (1779)
·      Pars versionisArabicæ Libri Colailah wa Dimnah (1786)
·      De Ingenio Arabum (1788)
·      Menerbitkan Pilpay’s Fables dalam terjemahan Arab
·      Lampiran tambahan pada D’Herbelot’s Bibliotheque Orientale
·      Terjemahan buku Job dalam bahasa Belanda
·      Sebuah edisi dari Meidanius (Meidanii Proverbiorum Arabicorum pars Latine cum notis) yang diterbitkan pada 1795, dua tahun setelah  kematian Henry.
·      Sejumlah artikel dalam “Bibliotheca Critica”
10.    Theodor Willem Jan Juynboll (1802-1861)
a.    Tempat, Tanggal Lahir: Rotterdam, 6 April 1802
b.   Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Pada mulanya, Juynboll menempuh pendidikan di Den Haag,
·         Melanjutkan studi di Universitas Leiden dan berguru pada Van Der Palm, Hamaker, dan Weiyers.
·         Memperoleh gelar Doctor pada bidang teologi dengan tema mengenai The Book of Amos, salah  satu buku kerasulan dalam buku Bibel Ibrani (1826)
·         Menjadi pendeta di Voochout, sebuah kota di dekat Leiden. (1826)
·         Profesor studi bahasa Arab di Athenæum  of Franeker, di Friesland (1831) dan di Universitas Groningen (1841)
·         Profesor bahasa Syria di Universitas Leiden dan juga memperoleh posisi pada kajian “Philosophy and Literature”
·         Menjadi pemelihara literatur-literatur oriental di Perpustakaan Universitas Leiden. Di antara tugasnya adalah bertanggung jawab pada manuskrip-manuskrip tersebut serta memantau penerbitan buku-buku oriental. Tugas ini dinamakan dengan Legati Warneriani Interpres
·         Meninggal pada tahun 1961

c.       Peran Juynboll dalam Orientalisme
Sejak awal, cita-cita Juynboll adalah menjadi pendeta. Karena itu, Juynboll memutuskan untuk mempelajari teologi dan pada perkembangan selanjutnya, Juynboll mahir dalam bahasa Ibrani dan bahasa Arab serta banyak melakukan pengkajian pada literatur Arab.
d.      Karya-Karya
·         Juynboll banyak menulis disertasi-disertasi tentang bahasa Ibrani dan sejarah ataupun literatur Arab. Disertasi-disertasi tersebut dimasukkan pada “Transaction of  the Academy of Groningen” dan koleksi-koleksi lainnya.
·         Juynboll juga meneliti dan memperbaiki sejumlah karya-karya Arab yang cukup penting, semisal “Meraçid-el-ittila”
·         Disertasi yang berjudul “Disputatio academia de Amoso” (1828), yang menunjukkan kemampuannya dalam bahasa Syria.[42]
·         Letterkunde Bijdragen  (pembahasan mengenai sastra) yang diterbitkan pada 1838
·         Bersama dengan Roorda dan lainnya, Juynboll menerbitkan sebuah kompilasi atau  himpunan dengan judul “Orientalia” dalam dua jilid (1840-1846).
·         Syuruh fi Tarikh al-Qabilah al-Samiriyyah (catatan-catatan penjelas tentang sejarah kabilah Samiriyyah) – 1846
·         The Book of Joshua (1848)
·         Dan di antara karya-karya Juynboll yang cukup menonjol adalah verifikasi dan investigasinya terhadap buku-buku berikut:
Ø  Marashid  al-Iththila’, yang merupakan ringkasan dari kitab Mu’jam al-Buldan karya Yaqut al-Hamawi. Teks arabnya terbit dalam 3 jilid (1850-1854)
Ø  al-Nujum al-Zahirah fi Akhbar Mishr wa al-Qahirah, karya Abi al-Mahasin bin Taghri Birdi yang berjumlah 12 jilid. Pengkajian terhadap kitab ini dilakukan bersama Matches, dan Juynboll hanya menerbitkan dua jilid saja.

11.     Jan Theodoor Beelen (1807-1884)
a.    Tempat, tanggal lahir: Amsterdam, 12 Januari 1807
b.   Riwayat Pendidikan :
·         Beelen memperoleh pendidikan yang baik di Roma dan mendapatkan gelar doktorat dalam studi teologi.[43]
·         Beelen ditunjuk sebagai profesor “Sacred Scripture and Oriental languages” di Universitas Katolik di Louvain (1836)
·         Pada 1876, Beelen melepaskan jabatannya untuk digantikan oleh muridnya, T.J. Lamy.
·         Memperdalami lagi studi Oriental di Belgia.
·         Di Belgia, Beelen memperkenalkan Oriental printing dengan huruf yang lengkap dari bahasa Ibrani, Suryani, Arab, dan Ethiopia.
·         Beelen juga memperoleh kehormatan sebagai “Domestic Prelate” dari Sri Paus, consultor of the Congregation of the Index, honorary canon of Liege, and Knight of the Order of Leopold.
·         Beelen meninggal  pada 31 Maret 1884 di Belgia.

c.    Peran Beelen dalam Orientalisme
Beelen adalah seorang orientalis yang juga ahli dalam teks-teks keagamaan dan banyak sekali menghasilkan karya-karya yang terkait dengan Bibel. Beelen juga dianggap sebagai orientalis yang menghidupkan kembali tradisi orientalis di Belanda.
d.   Karya-karya
·         Penjelasan atau komentar pada the Epistle to the Romans. Karya ini memperoleh penghargaan yang cukup tinggi :[44]
Ø  Dissertatio theologica qua sententiam... esse S. Scripturae multiplicem interdum sensum litteralem, nullo fundamento satis firmo niti demonstrare conatur  (1845)
Ø  Interpretatio ep. S. Pauli ad Philip. (1849-1852) dengan judul Commentarius in ep. S. Pauli ad Philip
Ø  Commentarius in Acta Apost dalam 2 jilid, dengan menggunakan bahasa Latin dan Yunani.
Ø  Commentarius in ep. S. Pauli ad Rom (1854)
Ø  Grammatica graecitatis N. T. (1857)
Ø  The Epistles and Gospels of the Ecclesiastical Year  (1870) dengan sejumlah keterangan.
Ø  Terjemahan dari the Psalms dalam dua jilid (1877–1878)
Ø  Terjemahan Proverbs and of Ecclesiasticus  (1879)
·         Karya-karya Beelen dalam kajian Oriental, adalah:
Ø  Chresthomathia rabbinica et Chaldaica (1841-1843)
Ø  Clementis Rom. epistolae binae de Virginitate, syriace  (1856)

12.    Reinhart Dozy (1820-1883)
a.      Tempat, Tanggal Lahir: Leiden, 21 Februari 1820
b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Terpisah dari keluarganya di Valencia, Dozy menjalin perkawinan dengan keluarga Schultens.
·         Sejak muda, Dozy gemar belajar berbagai bahasa. Tahun 1837, Dozy belajar di universitas Leiden dan mulai tertarik pada bahasa-bahasa dan sastra modern. Dozy mempelajari bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Itali dan Arab.[45]
·         Memusatkan kajian sastra dengan mendalami bahasa Jerman abad tengah dan mempelajari Nibelungen
·         Selain belajar bahasa Arab, Dozy juga menekuni bahasa Ibrani, Kaldan, dan Suryani pada Wiejers (direktur manuskrip Arab di perpustakaan Leiden)
·         Tahun 1844, Dozy melakukan perjalanan ke Jerman dan meminjam banyak mansukrip Arab dari perpustakaan Ghota.  Di Leipzig, Dozy bertemu dengan orientalis besar ahli bahasa, Fleischer.
·         Mengunjungi Inggris untuk meneliti manuskrip di perpustakaan London dan Oxford (1845)
·         Tahun 1847, Dozy ditugasi menjadi asisten pengelola manuskrip-manuskrip Timur dan juga ditugasi menyusun indeksnya.
·         Atas jasa Thorbecke (guru besar bidang hukum di Universitas Leiden), Dozy diangkat sebagai guru besar bidang sejarah umum (1850)
·         Reinhart Dozy meninggal pada tahun 1883 di Leiden

c.       Peran Dozy dalam Orientalisme
Reinhart Dozy adalah seorang profesor Sejarah di Leiden yang juga  dikenal sebagai ahli sejarah Andalusia. Dozy telah banyak melakukan penelitian dan pemeriksaan pada teks-teks sejarah dan literatur yang berkenaan dengan Andalusia dan Maghrib.
Pada 1851, Dozy mulai mempublikasikan katalog manuskrip-manuskrip Oriental yang ada di perpustkaan Universitas Leiden.
d.      Karya-karya
·         Terjemahan Sejarah Bani Ziyan yang dimuat dalam Journal Asiatic (Mei dan Juni 1844)[46]
·         Akhbar bani ‘Ibbad ‘inda al-Kuttab al-‘Arab, dalam tiga jilid (1846-1863). Karya Dozy ini merupakan sumber paling otentik tentang bani Ibbad dan raja-raja Sevilla.
·         Hasil-hasil penelitian terhadap naskah-naskah Arab, di antaranya :
Ø  Penjelasan Historis Qashidah Ibn Hamdun (1846-1848)
Ø  Sejumlah Notasi atas Manuskrip Arab (1847-1851)
Ø  Sejarah al-Muwahhidin-nya Adul Wahid al-Marakusy (1847)
Ø  al-Bayan al-Maghrib-nya Ibn Adzari
·         Kajian tentang Sejarah Politik dan Satra Spanyol Sepanjang Abad Pertengahan (1849)
·         Indeks Manuskrip-Manuskrip Timur di Perpustaan Akademia, Universitas Leiden (1851), dalam dua jilid. Karya ini memuat indeks manuskrip Arab yang berada di perpustakaan Leiden.
·         Sejarah Umat Islam di Spanyol  (1851-1861) . Ini merupakan  karya monumental Dozy dan  salah satu karya terbesar yang pernah ditulis oleh para orientalis yang mengkaji sejarah.
·         Sejarah Agama-Agama Besar (1863)
·         Yahudi Makah (1864)
·         Hasil karya Dozy dalam penelitian bahasa antara lain :
Ø  Uraian Mengenai Kosa Kata Belanda yang Diambil dari Bahasa Arab, Ibrani, Kaldan, Persi dan Turki.
Ø  Daftar Kata-Kata Spanyol da Portugis dari Bahasa Arab
·         Supplement aux dictionnaires Arabes (Takmilat al-Ma’ajim al-‘Arabiyyah), dalam dua jilid. Karya ini penting bagi peminat kajian Islam –Spanyol yang meneliti naskah-naskah sejarah dan geografi .
·         Terjemahan Geografi al-Idrisi, yang  dikerjakan bersama-sama dengan De Goeje.

13.    Michael Jan de Goeje (1836-1909)
a.      Tempat, Tanggal Lahir : Drourijp (Belanda Utara), 9 Agustus 1836
b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Tahun 1854, Goeje memasuki universitas Leiden untuk mempelajari kajian ketimuran di bawah asuhan Reinhart Dozy dan Juynboll[47]
·         Meraih gelar doktor dengan disertasi berjudul “Contoh Buku-Buku Timur tentang Barat”, diambl dari kitab al-Buldân karya al-Ya’qubi (1860)
·         Tahum 1759, Goeje ditunjuk sebagai asisten pengelola koleksi Warner di perpustakaan Universitas Leiden.
·         Menjabat sebagai asisten guru besar (1866), dan menjadi guru besar di Leiden University (1869)
·         Goeje pensiun pada usia 70 tahun, tetapi ia tetap menjadi penegeloloa koleksi Warner.
·         Pada 17 Mei 1909, Goeje meninggal dunia di Leiden.
c.       Peran Goeje dalam Kajian Orientalisme
Goeje adalah seorang grandmaster pada studi filologi di Leiden dan sangat tertarik pada kajian geografi Arab. Prestasi terbesar Goeje adalah kontribusinya dalam penelitian kitab Tarikh al-Thabari. Dari sekian banyak tokoh yang telah menelitinya, Goeje memberikan andil besar dengan memeriksa kembali pula hasil kerja tokoh-tokoh orientalis sebelumnya.
d.      Karya-karya
·         Specimen e Literis Orientalibus Exhibens descriptionem al-Maghribi, sumtam liberegionum al-Jaqubii. Ini merupakan risalah pertamanya yang berisi penilaian terhadap al-Buldan (karya sejarawan dan pakar geografi Syi’i, Ahmad bin Abi Ya’qub), Goeje menyertakan teks Arab dan terjemahan Latinnya, serta penjelasan geografis yang sangat bermanfaat.[48]
·         Buku yang berisi penelitian terhadap kitab Futuh al-Buldan-nya al-Baladzuri yang diterbitkan dalam tiga jilid (1863-1866)
·         Kajian Sejarah dan Geografi Timur, dalam bahasa Prancis (1862-1864)
·         Menerbitkan Kitab al-‘Uyun wa al-Hadaiq fi Akhbar al-Haqaiq dengan judul Fragmenta Historicorum (1869-1871)
·         Karya tulis yang memuat hasil penelitiannya terhadap Tarikh al-Thabari dalam 13 jilid dan dua jilid pelengkap (1879-1901)
·         Karya tentang Maghribi dan Andalus dari buku Roger-nya al-Idrisi, yang dikaji bersama-sama dengan Reinhart Dozy. Buku itu diterjemahkan dalam bahasa Prancis  dengan disertai catatan-catatan dan glosarium.
·         Bibliotheca Geographorum Arabicorum, dalam delapan jilid. Buku ini adalah prestasi terbaik Goeje dalam kajian geografi (1870-1894)
·         Koleksi selektif dari buku-buku geografi Arab dalam kajian Seri Kajian Semit (1907)
·         Karangan lepas yang dimuat di berbagai media:
Ø  “al-Thabari dan Para Sejarawan Arab”, salah satu entri dalam Ensiklopedia Britanica (1888)
Ø  Karya tentang petualangan pedagang Yahudi Andalusi (Ibrahim bin Ya’qub) dalam judul Rihlah Ibrahim bin Ya’qubi
Ø  Kajiannya terhadap kitab Ansab al-Asyraf (karya al-Baladhuri), yang dimuat dalam majalah  ZDMG (1884)

14.    Martijn Theodoor Houtsma (1851-1943)
e.    Nama : Martinus Theodorus Houtsma atau  M.Th. Houtsma
f.     Tempat, Tanggal Lahir: Irnsum (Friesland), 15 Januari 1851
g.    Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Menyelesaikan sekolah  menengahnya (tsanawiyyah) di Dokhum (Friesland)[49]
·         Melanjutkan studinya di Universitas Leiden
·         Dan pada tahun 1875, Houtsma memperoleh gelar sarjana teologi dengan judul penelitian “Perdebatan di Sekitar Akidah Islam” dalam bahasa Belanda.
·         Ditunjuk untuk mengajar bahasa Persia dan Turki dengan posisi sebagai Reader (akademisi senior dengan reputasi internasional dalam  penelitian)
di universitas Utrecht
·         Profesor di Universitas Utrecht (1890-1917) menggantikan De Jong dalam studi bahasa Ibrani dan Israelitish antiquitie,
·         Editor-in-Chief dari Encyclopaedia (1897-1924)

h.   Peran Houtsma dalam Orientalisme
                        Houstma adalah salah seorang profesor bahasa Ibrani dan memahami dengan baik tentang hal-hal yang terkait dengan bangsa Israel. Houtsma merupakan penggagas awal dalam proyek “Encylopaedia of Islam”.
            Sebagai murid dari M.J. de Goeje, Houtsma melanjutkan tradisi abad ke 19 Universitas Leiden dalam menerbitkan kembali edisi-edisi manuskrip Arab, Persi dan Turki yang tergolong penting sebagaimana Houtsma juga menyusun katalog manuskrip di Perpustakaan Universitas Leiden.
i.      Karya-karya
·         Berkontribusi dalam pengeditan seri teks-teks sejarah bani Saljuk dalam bahasa Persia, Arab, dan Turki (Recuil des textes relatif a l’histoire des Seldjoucides) yang diterbitkan dalam  4 jilid (1886-1902)[50]
·         Indeks Manuskrip-Manuskrip Ketimuran di Perpustakaan Leiden yang disusunnya bersama M.J. De Goeje (1877)
·         de Strijd Over Het Dogma in Den Islam Top Op El-Ash’ari (1875)
·         Melakukan penelitian pada sejumlah buku, yakni :
Ø  beberapa bagian dari kasidah-kasidah Akhthal dengan judul al-Akhthal Madih al-Umawiyyin (1878)
Ø  al-Adhdad , karya Ibnu al-Anbari (1881)
Ø  Tarikh al-Ya’qubi yang berisi tentang sejarah Islam menurut pandangan kaum Syi’ah.
·         Pada 1921, Houtsma menerbitkan “Mukhtarat min Khamsati Nidzami”, yang merupakan karya dari penyair Persia terkenal, Nezami Ganjavi.
·         Makalah dengan judul “Bidl’u  Mulahadzat  ‘ala Diwani Nidzami ”
15.    Christian Snouck Hurgronje (1857-1936)
a.      Tempat, Tanggal Lahir:  Tholen (Oosterhout)8 Februari 1857
b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Ayah Snouck Hurgronje, J.J. Snouck Hurgronje adalah seorang pendeta protestan . Ibunya adalah  Anna Maria de Visser.[51]
·         Snouck mengawali pendidikan dasarnya (lagere school) di Ooterhout, kemudia melanjutkan ke Hogere Burgerschool (HBS) di Breda.
·         Belajar teologi pada guru Taurat (Abraham Kuenen) [52]
·         1875, masuk ke Universitas Leiden untuk menempuh pendidikan bidang teologi dan sastra Arab.
·         Pada 1878, Snouck berhasil melalui ujian teologi dan Semitic philology[53]
·         Belajar bahasa Arab dan Islam pada M.J. de Goeje. Atas bimbingan de Goeje, Snouck Hurgronje berhasil menyusun disertasi Het Mekkaansche Feast (Berhaji di Mekkah) pada tahun 1880
·         Mendapat tugas untuk mengajar ilmu Keislaman di Sekolah Calon Pegawai di Hindia Timur. (1881). Hal ini membuat Snouck mulai menaruh perhatian pada masalah-masalah yang terjadi di negeri Islam.
·         Pada 1884, Snouck Hurgronje berangkat ke Mekkah untuk mendalami bahasa dan sastra Arab. Di Mekkah, Snouck Hurgronje memeluk Islam secara formal dan  berganti nama menjadi Abdul Ghaffar  (1884-1885). Snouck juga orang Eropa pertama yang memiliki foto di Mekkah. Keberadaannya di Mekkah membuatnya tertarik mengetahui lebih jauh Islam di Hindia Belanda.
·         Menjadi pengajar bahasa Arab di Leiden University (1886)
·         Pergi menuju N.E.I. untuk menjadi penasehat bahasa ketimuran dan hukum Islam (1891-1906) :
Ø Tahun 1889-1891, Snouck dikirim ke Hindia Belanda dengan tugas utama membuat penelitian tentang pranata Islam yang ada di Pulau Jawa
Ø Mendapat jabatan sebagai “Adviser for Native and Arab Affairs” (1898)
Ø Pada Maret 1891, Snouck menjadi penasihat dalam bahasa-bahasa Timur dan Syariat Islam, terutama suku Aceh yang dianggap Belanda sangat fanatik pada agamanya. Karena tugas itu, Snouck menetap di Peukan, Aceh selama dua tahun (1891-1892)[54]
Ø Antara tahun 1898- 1903, Snouck sering datang ke Aceh untuk membantu Van Heutsz guna menaklukkan  Aceh.
·         Tahun 1906, Snouck Hurgronje menerima jabatan sebagai ketua studi bahasa Arab di Universitas Leiden, menggantikan jabatan  M.J. de Goeje (1906-1936)
·         Pada 23 Januari 1907, Snouck juga ditugasi menjadi Penasihat Pemerintah Kolonial Belanda Masalah Bahasa Arab dan Intern.
·         Snouck meninggal di Leiden pada 26 Juni 1936

c.       Peran Snouck dalam Orientalisme
Snouck dikenal sebagai peletak dasar segala kebijakan kolonial Belanda mengenai Islam di Indonesia. Hingga akhir hayatnya, Snouck menjadi penasihat untuk urusan pribumi bagi pemerintahan kolonial di Indonesia hingga terwujud pula kantor voor Inlandsche Zaken  yang berwenang memberikan nasihat kepada pemerintah Hindia Belanda tentang masalah pribumi. Dari pemikiran dan saran Snouck juga, pemerintah Belanda berhasil melawan ketakutan  terhadap  Islam.
Saat bertugas sebagai penasihat pemerintah Belanda, Snouck banyak meneliti ragam bahasa, penduduk, dan negeri-negeri yang terdapat di Indonesia hingga pada akhirnya Snouck mampu  menguasai bahasa Melayu dengan baik.
Karena sejak tahun 1907 hingga akhir hayatnya Snouck memegang dua jabatan (profesor di Leiden dan penasihat bagi pemerintah Belanda), hal itu membuat Snouck tidak menghasilkan banyak karya besar, hanya sejumlah makalah-makalah sederhana. Akan tetapi pengaruhnya dalam islamologi Belanda masih dapat terasa.
Di samping itu, Snouck juga berperan dalam pembinaan misionaris Belanda serta membuka sejumlah sekolah untuk mengkristenkan orang Islam di wilayah jajahan  Belanda.[55] Bahkan kehidupan orientalis Belanda ini menggambarkan keterkaitan hubungan yang sangat erat antara orientalisme, misi kristenisasi, dan kepentingan  imperialisme. [56]
d.      Karya-karya
·         De Atjehers (Orang-Orang Aceh). Buku ini menjadi acuan dasar dari setiap kebijakan Belanda dalam menghadapi perlawanan  rakyat. (1893-1894)[57]
·         The Gajo Land
·         Tulisan tentang kota Mekkah, yang terdiri dari dua bagian (1888-1889)
·         Karya dalam bentuk makalah :
Ø Munculnya Islam
Ø Perkembangan Agama Islam
Ø Islam dan Pemikiran Modern

16.    Theodor William Juynboll JR. (1866-1948)
a.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·         Murid dari De Goeje di Universitas Leiden. Pada mulanya Juynboll mempelajari hukum, tapi kemudian  mempelajari bahasa Arab, hadis, dan fikih.[58]
b.      Karya-Karya
·         al-Kaharaj, karya Yahya bin Adam dengan judul “Yahya bin Adam, Le Livre de l’impot foncier” (1896)
·         4 jilid “Shahih al-Bukhari” dengan judul “Bokhari: Le recuil des traditions Mahometanes” (1907-1908)
·         al-Madkhal ila Ma’rifat al-Syari’ati al-Islamiyah bihasbi Madzhab al-Syafi’i (mengetahui syariat islam berdasarkan madzhab Syafi’i) yang ditulis dalam bahasa Belanda. Pada sistematis penulisan buku ini, Juynboll mengikuti alur openulisan Snouck Hurgronje, yang mula-mula menjelaskan sumber syariat dan dilanjutkan pada cabang-cabang syariat Islam.
·         Dua thesis Doktorat dengan  judul:
Ø al-Qawa’id al-‘Ammah li Madzhab al-Syafi’iy fi al-Rahn, ma’a Bahtsi ‘an Nasy’atihi wa Ta’tsirihi fi al-Hindi al-Hulandiyyah (kaidah-kaidah umum pada mdzhab Syafi’i tentang masalah hipotek, beserta pembahasan  mengenai kemunculan dan perkembangannya di Hindia Belanda) yang ditulis dalam bahasa Belanda.  (1893)
Ø Al-Irthibath al-Tarikhy baina al-Mahr fi al-Islam wa baina al-Thabi’ al-Qanuni li al-Zawaj fi al-Jahiliyyah (korelasi sejarah antara mahar dalam Islam dan hukum  perkawinan  pada masa jahiliyyah ) yang juga berbahasa Belanda. (1894)

17.    Arent Jan Wensinck (1882-1933)
a.      Tempat, Tanggal Lahir: Aarlanderveen, 7 Agustus 1882

b.      Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Putra dari pendeta Belanda (Johan Herman Wensinck) dan Anna Sara Geertruida Vermeer[59]
·      Lulus dari gymnasium kota Amersfoot
·      Belajar teologi di Utrecht (1901), namun setahun berikutnya, Wensinck memutuskan untk mempelajari bahasa Semit di bawah bimbingan M.T. Houtsma.
·      Pada Juli 1904, Wensinck melanjutkan studinya di Leiden, yang saat itu, kajian studi bahasa Arab dipegang oleh M.J. de Goeje
·      Wensinck menyelesaikan predikat masternya dengan cum  laude
·      Selain bahasa Arab, Wensinck juga berpengetahuan luas mengenai bahasa Ibrani, Aramaic dan Syria.
·      Selanjutnya, Wensinck menghadiri perkuliahan di Berlin dan Heidelberg, serta berjuang mempertahankan disertasinya yang berjudul “Mohammed en Joden in Medina” (Mohammed and the Jews in Medina) – 1909
·      Mengajar dialek Aramaic Barat dan Syria di Universitas Utrecht. Pada saat yang sama, Wensinck juga mengajar bahasa Ibrani di dua SMA (high school ) di Utrecht dan Amersfoort
·      dan pada 1912, Wensinck dinominasikan sebagai pengganti Gerrit Wideboer dalam posisi “Chair of Semitic Languages” di Leiden.
·      Pada 10 Oktober 1917, Wensinck menjadi anggota Koninklijke Akademie van Wetenschappen (Royal Academy of Scinces) di Amsterdam.
·      Tahun 1927, Wensinck menjadi penerus Snouck Hurgronje dalam  jabatan sebagai profesor bahasa Arab, Syria, dan Islam di Leiden.
·      Menjabat sebagi sekretaris Goeje Foundation
·      Rektor Universitas Leiden (1928)
·      Pada 6 Oktober 1933, Wensinck diangkat menjadi salah satu dari lima orientalis anggota Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Malaki, Kairo.
·      Mendapatkan anugrah gelar “DPhil ” dari Universitas Algiers (1938)
·      Pemerintah Belanda menganugrahi Wensinck dengan gelar “Knight in the Order of Dutch Lion”
·      Wensinck meninggal dunia di Leiden setelah mengidap sakit yang berkepanjangan (19 September 1939) dalam  usia 57 tahun.

c.       Peran Wensinck dalam Orientalisme
Wensinck banyak mempublikasikan karya tulis yang berkaitan dengan filologi dan sejarah agama-agama. Selain itu, Wensinck juga banyak mendediaksikan waktunya untuk mempelajari tokoh-tokoh oriental mistik,  semisal Bar Hebraeus (1919), Isaac of Nineveh (1923) dan al-Ghazali (1930).
Selain kemampuan bahasa ketimurannya yang cukup baik, Wensinck memiliki minat terhadap kajian sejarah agama, serta hubungan antara Yahudi, Kristen, dan Islam.
Menurut suatu sumber disebutkan bahwa A.J. Wensinck adalah salah satu orientalis Belanda yang memusuhi Islam, dan menyebarkan sejumlah kebohongan tentang Alquran dan Rasulullah. Menurut  Wensinck, Rasulullah adalah orang yang mengarang Alquran berdasarkan sumber-sumber dari buku filsafat dan agama yang ada sebelumnya.[60]
d.      Karya-karya
·      Mohammed en Joden in Medina (1908) [61]
·      Legends of Eastern Saints, dalam dua jilid (The Story of Archelides, dan The Legend of Hilaria) Karya ini berdasarkan sumber-sumber berbahasa Arab, Syria, Aramaic, dan Ethiopia. (1911-1913)
·      Editor dan kontributor dalam  penyusunan The Encyclopaedia of Islam, lima jilid dalam bahasa Inggris dan Perancis (1913-1938)
·      Terjemahan Belanda dari koleksi puisi-puisi berbahasa Syria (Odes of Solomon)
·      A Handbook of Muhammadan Traditions (1927)
·      The Muslim Creed (1932)
·      Concordance Indices de la Tradition Musulmane (al-Mu’jam al-Mufahras) dalam  7 jilid dengan edisi Arab (1933)
·      Pada kajian Syria, karya Wensinck adalah :
Ø Barhebraeus’ Book of the Dove (1919)
Ø Isaac of Niniveh’s Mystic Treaties  (1923)

18.    Johannes Hendrik Kramers (1891-1951)
a.    Tempat, Tanggal Lahir: Rotterdam, 26 Februari 1891
b.   Riwayat Pendidikan dan Kehidupan:
·      Setelah menuntaskan ujian akhir di Erasmian Gymnasium (1909), Kramers dibawa oleh Snouck Hurgronje ke Universitas Leiden untuk mempelajari studi Hukum dan Oriental.[62]
·      Menyelesaikan thesis doktornya pada 5 Maret 1915 dengan judul “Strafrechpraak over Nederlanders in Turkije” (Penal Jurisdiction applicable to the Dutch in Turkey)
·      Kramers pergi ke Istanbul sebagai penerjemah bagi kedutaan Belanda (1915-1921)
·      Pada 1922, saat “Readership in Persian and Turkish” di Universitas Leiden mengalami kekosongan, Kramers ditunjuk mengisi posisi kosong tersebut atas inisiatif Snouck. Pada awalnya, Kramers hanya menjabat sebagai Reader, namun selanjutnya Kramers bertugas sebagai profesor.
·      Berteman dengan seorang arabist (Palache dan Van Arendonk). Hal itu membuatnya semakin cakap dalam bahasa Arab.
·      Kramers dipanggil untuk menggantikan posisi Wensinck dalam jabatan “Chair of Arabic and Institutions of Islam” dengan tugas untuk memelihara tradisi Leiden dalam kajian Arab. (9 Februari 1940)
·      Mengajar bahasa Semit di universitas Amsterdam , posisi yang sebelumnya dipegang oleh temannya. Profesor Palache.
·      Menjadi anggota “Royal Nederlands Academy of Sciences” (1946)
·      Selain bahasa Arab dan Islamology, Kramers juga mengajar bahasa Persi, Turki, dan terkadang bahasa Ethiopia dan Armenian
·      Pada 1951, Kramers menghadiri International Congress of Orientalists di Istanbul
·      Sejak musim panas tahun 1947, kesehatan Kramers meulai terganggu hingga pada 17 Desember 1951, Kramers meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.

c.    Peran Kramers dalam Orientalisme
Selama 6 tahun menetap di Turki, Kramers mampu berbahasa Turki dengan baik serta  berpengetahuan baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan Turki. Karena itu, pada pidato inagurasinya, Kramers menyampaikan pidato tentang “Historiography ot the Ottoman Turks”, dan banyak mempublikasikan karya-karya berbahasa Turki, selain itu, banyak juga karya tulisnya yang menunjukkan kepiawainnya dalam bahasa Persia, Avesta dan sejarah Iran.
Minat Kremers lambat laun mengacu pada bahasa Arab dan tertarik pada literatur Arab klasik dan Geografi kuno. Perubahan  minat ini dapat diketahui pada pidato inagurasi selanjutnya dengan tema “the Language of  Koran”
Sebagai murid dari Snouck, Kramers tidak hanya berkutat dengan penelitian linguistik, namun juga pada kajian Islamology dari sisi sejarah. Dan hasil karya Kramers banyak dipublikasikan dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda. Dan karya Kramers yang paling terkenal adalah terjemahan Alquran dalam bahasa Belanda yang asih dicetak hingga saat ini.
d.   Karya-karya
·      Edisi dari karya Ibn Hawkal, dalam  tiga jilid
·      Terjemahan Alquran dalam bahasa Belanda secara sempurna.
·      Analecta. Buku ini berisi tiga bidang yang menjadi kegemarannya, yaitu : Turcology, Iranian Studies, dan Arabic Geography
·      In the Shadow of Allah yang berisi tentang sejarah Islam  dari sisi budaya dan politik

19.    G.H.A. Juynboll (1935-2010)
a.    Nama: Gautier H.A. Juynboll
b.   Tempat, Tanggal Lahir: Leiden, 1935
c.    Riwayat Pendidikan dan Kehidupan :
·      Saat menjadi mahasiswa S1, Juynboll bergabung bersama sekelompok kecil orang untuk mengedit satu karya yang emudian menghasilkan separo akhir dari kamus hadis (Concordance et indices de la tradition musulmane)[63]
·      Dengan dana dari The Netherlands Organization for the Advancement of Pure Research (ZWO), Juyboll tinggal di Mesir untk melakukan penelitian disertasi mengenai pandangan para teolog Mesir terhadap literatur hadis.
·      Mempertahankan disertasinya di depan Komisi Senat pada Kamis, 27 Maret 1969 dalam  rangka (Universitas Leiden)
·      Mengajar di berbagai universitas Belanda
·      Kegiatan sehari-hari Juynboll adalah sebagai daily visitor di Perpustakaan Universitas Leiden untuk melakukan penelitian  hadiss, di bawah bimbingan seorang supervisor, Hans van de Velde.
·      Di usia yang telah menginjak 69 tahun, Juynboll tinggal di Burggravenlaan 40NL-2313 (Leiden, Belanda)

d.   Peran Juynboll dalam Orientalisme
            Juynboll adalah seorang pakar di bidang sejarah perkembangan hadis. Selama tiga puluh tahun lebih, Juynboll secara serius mencurahkan perhatiannya untuk melakukan penelitian hadis dari persoalan klasik hingga kontemporer. Kepakaran Juynboll dalam  kajian sejarah awal hadis, menurut P.S. van Koningsveld, telah memperoleh pengakuan internasional. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika ketokohannya dalam bidang itu dapat disejajarkan dengan nama-nama seperti James Robson, Fazlur Rahman, M.M. Azami, dan Michael Cook.[64]
            Sebagai seorang ilmuwan dalam bidang studi hadis, Juynboll telah mengahasilkan sejumlah karya, baik dalam bentuk buku atau  makalah, yang pada gilirannya ikut memberikan sumbangan pada studi hadis secara khusus dan studi Islam pada umumnya. Teorinya yang terkenal adalah teori common link yang digunakan Juynboll untuk menyelidiki asal usul dan sejarah awal periwayatan hadis.

e.    Karya-Karya
·      Studies on the Origins and Uses of Islamic Hadith. Karya ini mencakup sebelas artikel tentang hadis yang dipublikasikan antara tahun 1971 hingga 1994[65]
·      Disertasi dengan judul “The Authenticity of the Tradition Literature Discussion in Modern Egypt” (1969)
·      Muslim Tradition : Studies in Chronology, Provenance and Authorship of Early Hadith . Karya ini merupakan kumpulan makalah yang disampaikan de berbagai konfrensi dan seminar (1976-1981)
·      Sejumlah karya di bidang hadis dalam bentuk artikel :
Ø Sebuah makalah berjudul “On the Origins of Arabic Prose” yang dimuat dalam buku  Studies on The First Century of Islamic Society (1974)
Ø The Date of the Great Fitna
Ø Shu’bah b. al-Hajjajand His Position among the Traditionists of Basra
Ø An Excursuson the Ahl al-Sunna in Connection with Van Ess, Theologie und Gessellschaft, vol.IV
Ø Sejumlah artikel pada The Encyclopedia of Islam  New Edition
·      Review of Quranic Studies : Sources and Methods of Scriptural Interpretation by John Wansbrough
·      Review of the Sectarian Milieu: Content and Composition of Islamic Salvation History
·      Some Thought on Early Muslim Historiography



[1] Abdurrahman Badawi, Ensiklopedi Tokoh Orientalis, (Yogyakarta: Lkis, 2003)
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] Ibid.
[5] Ibid.
[6] Ibid..,
[7] Ibid..,
[8] Ibid.
[9] Ibid.
[10] Ibid..,
[11] Debora Kuller Shuger, The  Renaissence Bible, (California: University of California Press, 1998), 15
[12]John Albert Bengel, Gnomon of The New Testament, vol.1, (Edinburgh: T. & T. Clark, 1858),  269
[13] Thomas Stewart Traill, The Encyclopaedia Britannica, vol. 8 (Edinburgh : Adam and Charles Black, 1855), 200
[14] Ibid., 200-201
[15] Society for the Diffusion of Useful Knowledge (Great Britain), Penny Cyclopaedia, vol.10, (London: Charles Knight and Co., 1838), 1
[16] Badawi, Ensiklopedi Tokoh..., 6-12
[17] John Kitto, Encyclopedia of Biblical Literature,  part 2 (Montana: Kessinger Publishing, 2003), 818
[18] Badawi, Ensiklopedi Tokoh..., 11
[19]Pierre Bayle, A General Dictionary: Historical and Critical , vol.10, (London: Printed by J. Bettenham, 1741), 158
[20] John Platts, A Universal Biography, vol.5, (London: Sherwood , Jones & Co., 1826), 701-702
[21] J. Noordegraaf, The History of Linguistics in the Low Countries, (Amsterdam: John Benjamins Publishing, 1992), 179-180
[22]Alexander Chalmers, The General Biographical Dictionary,  vol.2, (London: Printed for J. Nichols, 1812), 69
[23] Noordegraaf, The History of Linguistics..., 179-180
[24]Chalmers, The General Biographical...,68-69
[25] John Gorton, A General Biographical Dictionary, vol.3, (London: Whittaker and Co., 1833)

[26] John McClintock, James Strong, Cyclopaedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature, vol. 3 (New York: Harper & Brothers Publisher, 1870), 920

[27] Badawi, Ensiklopedi Tokoh..., 134-135
[28] Ibid., 135-136
[29] George Long, The Biographical Dictionary of the Society for the Diffusion of Useful Knowledge, vol. 2, Part 1, (London: Longman, Brown, Green, and Longmans, 1843), 343-344
[30] John Pye Smith, First Line of Christian Theology, (London: Jackson and Waldford, 1854), 22

[31] George Ripley, The New American Cyclopaedia: a Popular Dictionary of General Knowledge, (New York: Appleton and Company, 1868), 422

[32] Johannes Friedriech Bleek, An Introduction to the Old Testament, vol.1 (London: Bell and Daldly, 1869), 137
[33] Society for the Diffusion of Useful Knowledge (Great Britain), Penny Cyclopaedia,, vol. 19 (London : Charles Knight and Co., 1841), 372
[34] Ibid.
[35] Abdurrahman Badawi, Mausu’ah al-Mustasyriqin, (Beirut: Dar Ilm li al-Malayin,1993 ), 307
[36] Charles Knight. Biography: Third Division of "The English Encyclopedia", vol.5, (Publisher Bradbury, Evans & Co., 1867),
[37] Johannes Van Den Berg, dkk. Religious Currents and Cross-Currents: Essays on Early Modern Protestantism and the Protestant Enlightenment, (Leiden: BRILL, 1999) , 231
[38] Charles Frederick Partington, The British Cyclopedia of Biography: Containing the Lives of Distinguished Men of All Ages and Countries, with Portraits, Residences, Autographs, and Monuments, vol. 2, (London: WM. S. Orr and Co., 1838), 889
[39] John Watkins, The Universal Biographical  Dictionary, (London: Longman, 1823), 931
[40] Chalmers, The General Biographical, vol.27.., , 263
[41] Society for the Diffusion of Useful Knowledge (Great Britain), Penny Cyclopaedia of the Society for the Diffusion of Useful Knowledge, vol. 21(London : Charles Knight and Co., 1841), 63
[42] W. Otterspeer, Leiden Oriental Connections, 1850-1940, (Leiden: BRILL, 1989), 43
[43] Janet Halfmann,The  New Catholic Encyclopedia, vol.2, (America: Gale, 2003 ), 200
[45] Badawi, Ensiklopedi Tokoh..., 176 -181
[46] Ibid.,177-181
[47] Ibid.,155-162
[48] Ibid., 156-162
[49] Badawi, Mausu’ah al-Mustasyriqin..., 633-634
[50] Otterspeer, Leiden Oriental...,96
[51] Anwar Syarifuddin, Kajian Orientalis Terhadap al-Qur’an dan Hadis, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011), 167
[52] al-Samurai, Bukti-Bukti..., 149
[53] Johannes Pedersen, The Scientific Work of Snouck Hurgronje, (Leiden: E.J. BRILL, 1957), 7
[54] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam, vol.6, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 2005), 226
[55] Buchari, Menyingkap Tabir..., 77
[56] Syarifuddin, Kajian Orientalis..., 167
[57] Badawi,Ensiklopedi Tokoh...,  263-265
[58] Badawi, Mausu’ah al-Mustasyriqin..., 635
[59] Willem B. Drees, Pieter Sjoerd Koningsveld, The Study of Religion and the Training of Muslim Clergy in Europe,  (Amsterdam : Amsterdam University Press, 2008), 94-95
[60] Buchari, Menyingkap Tabir..., 21
[61] Otterspeer, Leiden Oriental..., 57-61
[62] J.H. Kramers, Analecta Orientalia Posthumous Writings and Selected Minor Works,  (Leiden: Brill Archive, 1954), vii-x
[63] Ali Masrur, Fuad Mustafid, Teori Common Link G.H.A.. Juynboll, (Yogyakarta: PT. LKis Pelangi Aksara, 2007) , 15-17
[64] Ibid., 15
[65] Ibid.,17-31

11 komentar:

  1. artikelnya bagus, izin copas gan....

    BalasHapus
  2. Dasar Tecnologi :Sangat bermanfaat gan,, dan sangat enak dibaca..

    BalasHapus
  3. Bagus dan bermanfaat gan, izin copy ya

    BalasHapus
  4. sangat membantu,,, syukran katsiran

    BalasHapus
  5. mantapp..izin copy mas,bwat pndalaman sejarah...

    BalasHapus
  6. You have a very good slot game malaysia 2019 site, well constructed and very interesting i have bookmarked you, hopefully you keep posting new stuff, many thanks

    BalasHapus
  7. Its wonderful, looking at the time and effort you put into your weblog and detailed information you provide. I'll bookmark your joker123 website weblog and visit it weekly for your new posts.

    BalasHapus
  8. Go ketogenic In general, this is one of the first things that we determine at the start of a dietetic monitoring , especially for weight loss.
    https://goketoganic.com/

    BalasHapus